Alarm


Sejak kemarin Saya lihat beberapa berita dan video yang dibagikan di linimasa dari saudara dan teman yang berdomisili di Yogya tentang gunung merapi yang kembali mengeluarkan letusan dan hujan abu walaupun ini bukan pertama kalinya bagi warga Yogya tetapi selalu memunculkan rasa khawatir.

Mendengar kabar tersebut rasanya merinding sekali, yang awal tahun merasakan gempa kecil saja sudah lari melindungi diri sendiri. Gimana sebuah letusan yang berbunyi cukup memekakan telinga dan hujan abu, bukan hujan air seperti yang biasa dirasakan?

Letusan kemarin tidak ada tanda yang terjadi <link berita>
Letusan terjadi begitu saja

Sepintar apapun ahli geologi
Secanggih apapun alatnya
Sesholeh apapun seseorang
Tidak ada yang bisa menjangkau skenarioNya

Alarm kembali berdering untuk mengingatkan kita
Untuk tidak terlalu senang
Untuk tidak terlalu sedih
Untuk tidak terlalu sombong
Untuk tidak terlalu kikir
Untuk selalu bersiap untuk bertemu denganNya dengan membawa amalan yang baik dan terus membaik

Karena kita bukan apa-apa disemesta


“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri, (yaitu) orang-orang yang kikir dan menyuruh manusia berbuat kikir. Dan barangsiapa yang berpaling (dari perintah-perintah Allah) maka sesungguhnya Allah Dia-lah Yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” [QS: Al-hadiid [57]: 22-24)


Sesungguhnya Allah adalah sebaik-baik pelindung dan Maha Kuasa atas segala sesuatu, Lindungilah kami ya Rabb...


Comments

  1. Terimakasih ripdah karna sudah mengingatkan. Kudu sadar diri yaa kita tuh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alarm buat aku juga nopi buat terus rendah hati sama ketetapanNya

      Delete

Post a Comment