Serobot Antrian

Hari ini, Saya melihat anak kecil yang Saya tebak berusia sekitar 5 tahun. Saya tidak menyangka bahwa dia menyerobot antrian wudhu yang cukup panjang serta secara tidak lembut merebut kran yang baru saja digunakan seorang perempuan didepan Saya

Saya sangat heran dengan perilaku anak ini, ingin rasanya memberi tahu bahwa tindakan menyerobot itu tidak baik, tapi Saya langsung menoleh ke kerumunan orang mencari siapa orang tuanya rasanya ingin memberitahu ibunya untuk mengajak anaknya antri bersama (sok tua sekali ya saya) gemas sekali rasanya tetapi Saya tidak mendapati sosok Ibunya. Ah, Sudahlah Puji syukur Saya tidak menemukan Ibunya yang berarti sebaiknya Saya bersabar dan mengurungkan seluruh keinginan tersebut karena bagi Saya itu sebuah hal pribadi apalagi di tempat umum terlebih Saya tidak mengenalnya (doakan saja kalo begitu)

Saya bukan tidak suka antrian Saya direbut apalagi yang merebut anak kecil tetapi Saya sedih jika suatu hari nanti anaknya punya sikap yang sama di tempat lain jika dia tidak menghargai hal kecil  sesederhana antrian wudhu, Saya sedih jika ini akan menjadi kebiasaannya yang dilakukan di hal-hal besar ketika dia dewasa nanti yang bisa merugikan dirinya bahkan orang lain

Dibalik perilaku anak kecil ini Saya amat bersyukur mempunyai orang tua yang mengajarkan hal baik sehingga tidak mengganggu dan merepotkan orang lain serta doa mereka yang tiada putus untuk membimbing kebaikan untuk anaknya

Comments