Alkisah
.. Disebuah desa tinggallah gadis pemilik toko roti bernama Anisa
pembelinya sangat banyak sampai-sampai antriannya sangat panjang
sehingga harus lebih pagi untuk mendapatkan roti tanpa antri panjang.
Kemudian si Bani adalah teman Anisa ..
Suatu hari Bani ingin membeli roti untuk sarapan tanpa antri karena sudah kesiangan.
Bani : Anisa aku kan temanmu aku minta dilayani lebih dahulu, tolong buatkan roti isi batu kerikil ya, aku sudah kesiangan.
Anisa : Tolong ikuti antrian bani.
Bani : kamu mau aku mati dijalan karena nggak sarapan ?
Anisa : Tolong ikut antrian baniiiii
*kemudia drama*
*bisa dilanjutkan sendiri ceritanya saya lelah..*
Siapapun kamu, usia, gender, jabatan kamu..
Bani : Anisa aku kan temanmu aku minta dilayani lebih dahulu, tolong buatkan roti isi batu kerikil ya, aku sudah kesiangan.
Anisa : Tolong ikuti antrian bani.
Bani : kamu mau aku mati dijalan karena nggak sarapan ?
Anisa : Tolong ikut antrian baniiiii
*kemudia drama*
*bisa dilanjutkan sendiri ceritanya saya lelah..*
Siapapun kamu, usia, gender, jabatan kamu..
Berusahalah
ikuti aturan apalagi masalah mengantri.. tidak baik jika harus
membudayakan sikap ingin didahulukan karena kenal si ini si itu, karena
saya wanita, karena saya ketua anggota tim semut, karena saya sudah tua,
karena saya punya moge (kemaren abis dilewatin moge yg dikawal polisi
terus suruh melipir padahal mogenya cuman 6 biji entah apa tujuannya)
ataupun karena saya berduit.
Memang mau ? Suatu saat kamu "diselak" oleh orang lain saat kamu sedang dalam keadaan darurat ?
Memang mau ? Suatu saat kamu "diselak" oleh orang lain saat kamu sedang dalam keadaan darurat ?
Apapun yang kita lakukan akan balik ke diri sendiri.
Dan bukan masalah satu orang yang ingin didahulukan tapi permasalahannya adalah itu menjadi kebiasaan yang selalu dimaklumi kemudian menular lama-lama menjadi tidak baik.
Belajar dari sikap Rasul dalam sebuah hadist:
Dari
‘Aaisyah, dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda : “
Beramallah sesuai sunnah (istiqamah) dan berlaku imbanglah, dan berilah
kabar gembira, sesungguhnya seseorang tidak akan masuk surga karena
amalannya ”. Para shahabat berkata : “Begitu juga dengan engkau wahai
Rasulullah?”. Beliau bersabda : "Begitu juga denganku, namun Allah melimpahkan rahmat dan ampunan-Nya kepadaku" [Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy no. 6464 & 6467 dan Muslim no. 2818]
Rasulullah saw. Telah dijamin rahmat dan ampunannya oleh Allah. Tapi beliau tetap berjuang dijalan Allah, beliau tetap ikuti syariat, menjauhkan yang dilarang dan tetap beribadah dengan istiqomah tanpa merasa diistimewakan (atau sebutannya di-anak emas-kan).
Memang sulit rasanya mengantri panjang, mengikuti peraturan tapi itu dibuat agar hidup lebih teratur. *silahkan bayangkan sendiri kalo nggak ada antrian atau peraturan*
Cukup sekian, selamat pagi !
Comments
Post a Comment