Warisan Indonesia : Berbudaya Santun


Budaya sopan santun seakan sudah menjadi trademark (cap) yang melekat pada masyarakat Jawa khususnya Jawa Tengah di wilayah Solo, Yogyakarta dan Semarang. Sopan santun baik dalam berbahasa, berperilaku dan berbusana adalah warisan yang diturunkan oleh nenek moyang sejak zaman dahulu dengan tujuan untuk menghargai, menghormati sesama sehingga menciptakan lingkungan yang damai dan harmonis.

Keseharian berbudaya sopan santun yang dekat dengan kehidupan sehari-hari masih bisa dirasakan sampai sekarang walaupun sudah tergerus oleh zaman yang semakin modern.


1. Sopan santun dalam berbahasa, ada bearagam cara berbahasa atau berbicara dalam budaya jawa tergantung siapa lawan bicara kita. Bahasa Jawa dibagi dalam tiga tingkat diantaranya yaitu Ngoko, Madya Krama dan Krama Inggil. Biasanya ngoko untuk kalangan bawah atau tak berpendidikan, Madya Krama untuk kalangan menengah dan atau orang yang dihormati. Krama Inggil untuk kalangan menengah atas atau rakyat kepada raja. Masyarakat Jawa biasanya memiliki kemampuan menguasai bahasa Jawa halus atau kasar dan dipakai sesuai dengan lawan bicaranya, Jika tidak demikian maka hal tersebut menjadi tidak sopan atau tidak menghargai lawan bicara lalu menjadi tersinggung.

2. Sopan santun dalam berperilaku, ketika kita berjalan dan melewati orang yang lebih tua, biasanya kita membungkukan badan, yang tandanya kita menaruh hormat kepada orang yang lebih tua tersebut. biasanya ketika membungkukan badan sambil berkata "nyuwun sewu" yang artinya minta izin. Selain itu, jika berpapasan di jalan dengan orang Jawa biasanya  mereka menyapa dan saling melempar senyum walaupun tidak saling mengenal itulah bentuk keramahan orang Jawa. Ini masih saya temukan di daerah desa sekitaran Jawa. dengan keramahan tersebut tentunya dapat mudah menambah teman dan tidak mengenal kata gengsi.


3. Sopan santun dalam berbusana, yaitu menggunakan busana atau pakaian yang sopan dan menutupi aurat, karena masyarakat Jawa sangat lekat juga dengan ajaran agama yang dianutnya sehingga berbusana perlu diperhatikan. jika berpakaian kuran sopan biasanya orang jawa menegur dengan kata "saru" yang berarti tidak pantas,jorok atau tidak senonoh. kata "saru" juga bisa digunakan dalam menilai perilaku.

Berbudaya santun adalah warisan yang tak ternilai harganya yang perlu kita jaga dan terus diwariskan kepada generasi selanjutnya. 
Sikap santun menambah value dalam diri kita pribadi karena setiap manusia pada dasarnya merasa senang ketika dihargai dan dihormati keberadaannya. Itu artinya bersikap santun adalah membuat orang lain merasa senang dan terciptanya kedamaian
Bangga Budaya Indonesia




Tulisan ini diikutsertakan dalam Gramedia Blogger Competition Februari 2016
Tema : Eksplorasi Budayamu
#46thMenginspirasi #GBCFebruari

Comments

  1. Santun itu memang harus jadi budaya. Hidup Indonesia, semoga menginspirasi kita semua.

    ReplyDelete

Post a Comment